fordasbabel.org

Studi Komparasi RHL: Sinergi Bangka Belitung dan Sumatera Barat dalam Pengelolaan DAS

Pangkalpinang, November 2024 – Dalam upaya memperkuat kelembagaan masyarakat dan meningkatkan koordinasi antarprovinsi terkait pelaksanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL), Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Baturusa Cerucuk bersama Forum DAS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan Studi Komparasi ke Provinsi Sumatera Barat pada 5–8 November 2024.

Delegasi yang terdiri dari sembilan orang, termasuk pejabat BPDAS Baturusa Cerucuk, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bangka Belitung, serta Dr. Roby Hambali dari perwakilan Forum DAS Bangak Belitung sekaligus akademisi Universitas Bangka Belitung, mengunjungi BPDAS Agam Kuantan dan Dinas Pertanian Kota Solok. Tujuan kunjungan ini adalah untuk mempelajari praktik terbaik dalam pengelolaan DAS dan pengembangan pasca-RHL yang telah diterapkan di Sumatera Barat.

Isu Utama Pengelolaan DAS
Dalam pertemuan dengan Forum DAS Sumatera Barat, berbagai isu strategis dibahas, termasuk tantangan yang dihadapi, seperti aktivitas ilegal (tambang emas, logging, dan perkebunan skala besar) serta masalah pengelolaan sampah. Forum DAS Sumatera Barat juga menekankan pentingnya edukasi lingkungan yang intensif dan kontinyu, terutama sejak dini, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan DAS.

Minyak Atsiri sebagai Inspirasi Ekonomi Hijau
Di Kota Solok, delegasi belajar tentang pengelolaan minyak atsiri yang menjadi salah satu sektor unggulan daerah. Dengan dukungan penuh dari pemerintah setempat, industri minyak atsiri berkembang mulai dari hulu hingga hilir, menghasilkan produk turunan seperti pupuk organik dan pestisida dari limbah produksi. Ketua Gabungan Usaha Kecil dan Menengah (GUKM) Minyak Atsiri Kota Solok menekankan pentingnya pendampingan berkelanjutan bagi petani dan penggiat industri ini untuk meminimalkan ketergantungan pada bahan kimia dan meningkatkan efektivitas kerja.

Hasil dan Rekomendasi
Dari kunjungan ini, beberapa rekomendasi strategis disampaikan, antara lain:

  • Pentingnya penyusunan regulasi yang lebih implementatif untuk mendukung RHL.
  • Optimalisasi peran Forum DAS sebagai wadah advokasi dan pemberi masukan kebijakan.
  • Pengembangan ekonomi hijau berbasis masyarakat, seperti minyak atsiri, untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

Studi komparasi ini memberikan wawasan baru yang sangat relevan untuk diterapkan di Bangka Belitung, terutama dalam pengelolaan bentang alam dan penguatan kelembagaan masyarakat. Melalui sinergi lintas provinsi ini, diharapkan upaya rehabilitasi hutan dan lahan di Bangka Belitung dapat berjalan lebih efektif, berkelanjutan, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat serta lingkungan.